Nah untuk kali ini saya akan membahas hewan yang suka keluar malam ini, iya kelelawar, atau bisa di bilang kata orang-orang vampir. Sebelum kita memasuki pembahasan lebih mendalam, sebaiknya kita kenali terlebih dahulu klasifikasinya:
- Kingdom : Animalia
- Filum : Chordata
- Class : Mamalia
- Ordo : Chiroptera
- Famili : Pteropodidae
- Genius : Pteropus
- Spesies : Ptropus alecto Timmnick, 1837
- Kelelawar ini bersifat frugivorous (pemakan buah). Selain pemakan buah,hewan ini juga pemakan nektar dan polen.
- Dia meruapakan salah satu hewan noctural, yakni melakukan aktiviasnya pada malam hari, dan pada saat siang hari berada dalam koloni yang telah ditempati sebelumnya, sedangkan si jantan akan berpindah-pindah dari satu koloni ke koloni lainnya. Betina dan jantan akan berpindah dari koloni apabila dikawasan tersebut ketersediaan makanan dirasakan tidak cukup lagi, misanya pada musim kemarau, hewan ini akan selalu perpindah-pindah.
- Saat beraktivitas pada malam hari, kelelawar jantan mampu terbang 6,2 km, sedangkan pada betina bisa mencapai 10,9 km dari sarangnya.
- Untuk perkembang biakan, hewan ini berproduksi hanya sekali dalam setahun
- Spesies ini hidup secara berkelompok atau bisa dibilang berkoloni.
- Untuk sarang biasanya hewan ini membuat sarang di gua/dahan pohon hutan mangrove/rumpun bambu (dan juga terkadan pada pucuk daun pisang yang masih menggulung dan terbuka hanya untuk bisa dimasukkan induknya)
Nah, secara garis besar hewan ini pemakan buah. Terus apakah dia merugikan para petani buah ?
Ya benar banget, hewan ini sebenarnya punya peran dalam ekosistem, yakni turut serta sebagai agen yang membantu persebaran beberapa jenis tanaman. Tetapi di beberapa tempat, hewan ini juga mengakibatkan kerugian dan kerusakan. Pada tahun 2011 terjadi kerusakan perkebunan kelapa di daerah Tondowatu Sulawesi Selatan, kerusakan yang serupa juga terjadi dengan tanaman buah lain yang memiliki perawatan yang kuat, seperti pohon mangga.
Seperti yang saya lansir di salah satu Forum MIUI milik smartphone pintar Xiaomi, Menurut peneliti LIPI, Sigit Wiantoro mengatakan bahwa jenis kelelawar yang menyerang pohon kelapa di kawasan Tondowatu, berasal dari jenis yang sama yakni Pteropus Alecto. Diduga ribuan kelelawar berimigrasi disebabkan adanya aktivitas perusakan hutan yang menjadi habitat hidup mereka, hingga membuat kelelawar memilih untuk mencari lokasi baru dan sekaligus mencari makanan.
Selain itu, Pteropus alecto juga sebagai vektor beberapa jenis virus yang dapat ditularkn ke hewan lain dan juga pada manusia misalnya, JEV, Hendra virus dan Lyssavirus yang banyak terjadi pada tahun 1995, 1999, 1998 dan 2005 di Australia. Virus-virus tersebut dapa menular lewat kotoran yang dikeluarkan dia yang kemudian mengenai hewan lain atau dapat masuk ke ransum hewan lain dan termakan, selain itu sisa makanan yang yang sudah terinfeksi virus juga dapat menularkan penyakit apabila dimakan oleh hewan lain.
Terus..Cara pencegahannya gimana? Dia kan terbang terus dan suka berpindah-pindah? Masa ditembak? kan dia bisa menghindar karena kemampuan ekolokasi?
Sedikit penjelasan, tidak semua kelelawar punya ekolokasi, terutama bagi mereka sang pemakan buah, mereka tidak punya ekolokasi, karna mata mereka berkembang relatif sempurna dibanding kelelawar yang punya ekolokasi.
Untuk penjelasan dan pembahasan tentang kelelawar cukup sekian dulu, semoga apa yang saya bahas disini bermanfaat, apalagi untuk kita sebagai petani kelapa dan petani buah-buahan. Semoga apa yang ada di penjelasan ini membantu.
Baca juga : Hati-hati jika bertemu dengan mereka di hutan!
0 Response to "Kelelawar Katanya Vampir, Tapi Mengapa Malah Merugikan Petani Kelapa?"
Post a Comment