Masjid Pertama Yang Berdiri Di Ranah Minang

#Padang. Tidak banyak yang tahu, Masjid Ishlah merupakan masjid pertama yang berdiri di Ranah Minang. Selain Sumatra Barat, Ranah Minang atau Tanah Minang juga meliputi sebagian daratan Riau. Bagian utara Bengkulu, bagian barat Jambi, bagian barat daya Aceh, hingga ke Negeri Sembilan Malaysia.



Berlokasi di Periangan, tanah datar, Sumatra Barat. Berdirinya Masjid  Ishlah yang disebut juga dengan Masjid Tuo ini menandai masuknya Islam ke Ranah Minang. Menurut salah satu pemuka adat di Negeri Pariangan. Datuak Mangkudum, Masjid Tuo ini pertama kali dibangun dapa abad ke-11.


Sejak pertama di bangun, Masjid Tuo telah mengalami tiga kali renovasi dan satu kali pindahan lokasi. “Mulanya, Masjid Tuo terletak tidak jaug dari lokasi berdirinya saat ini. Dipindah ke tengah perkampungan agar mudah di akses masyarakat”. Ujar bapak dengan nama asli Delima Kasim ini.

Masjid Tuo memiliki ciri khas bangunan adat Minangkabau dengan kubahnya yang dibentuk bagonjoang. Terdiri dari tiga kubah, bagian kubah tertinggi melambangkan keesaan Tuhan. Pada kubah tertinggi ini, terdapat empat lapisan yang masing-masingnya melambangkan empat jenis kedudukan masyarakat dalam satu negeri yaitu khatib, sutan, malin dan pakiah.

Masjid Tuo ditopang oleh empat tiang besar di bagian depan dan empat tiang berukuran lebih kecil di bagian belakangnya. Dari segi adat, empat tiang besar melambangkan Tuanku Nan Barampek yang terdiri dari Imam, Khatib, Qadhi dan Bilal.

Tuanku Imam bertugas memimpin salat lima waktu khususnya Salat Jum’at. Tuanku khatib bertugas memimpin pelaksanaan Sidang jum’at. Tuanku Qadhi bertugas menikahkan warga sesuai Syariat Islam. Sedangkan Tuanku Bilal bertanggung jawab mengumandangkan adzan lima waktu khususnya Sidang jum’at. “Sementara dalam Islam, empat tiang besar ini juga melambangkan empat sahabat Rasul.” Ujar Dalimi.


Kemudian empat tiang kecil melambangkan empat jenis ninik mamak di Minangkabau. Secara keseluruhan, penyangga masjid yang berjumlah delapan tiang ini melambangkan jumlah suku yang terdapat di Pariangan.

Tidak hanya kubah dan tiangnya, jumlah jendela yang terdapat pada masjid ini juga memiliki artinya sendiri. Enam jendela pada bagian kiri dari arah masuk masjid melambangkan jumlah rukun iman, sedangkan lima jendela pada bagian kanan masjid menandakan jumlah rukun Islam.

Meski telah di renovasi beberapa kali, uniknya masjid ini tidak di buat bertingkat seperti kebanyakan mesjid. “tidak boleh di bangun bertingkat karena dapat mengubah sejarah”. Kata Dalima.

Nah semoga apa yang saja jelaskan dan apa yang ada di dalam tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan informasi. Sumber @beritaummatislam

0 Response to "Masjid Pertama Yang Berdiri Di Ranah Minang"

Post a Comment

Harap menggunaka kata-kata yang sopan saat berkomentar, trimakasih...